richy

Chapter 2: Keajaiban yang tak terduga



Richy menghela nafas panjang. Ia menatap langit-langit kamar yang di penuhi diagram dan persamaan yang ia coret sendiri. Kamar itu tidak seperti milik anak- anak lain. Tidak ada poster superhero, atau mainan yang berserakan. Sebaliknya dindingnya di penuhi teori relativitas einstein, diagram mekanika kuantum, serta berbagai rumus yang bahkan para ilmuwan butuh waktu bertahun-tahun untuk memahaminya.

Namun, malam itu, semuanya berubah.

Ia sedang mencoba mengangkat secangkir teh di meja dengan susah payah. Tangannya yang lemah bergetar, dan sebelum ia bisa meraihnya, cangkir itu jatuh kelantai. Namun, sebelum pecah menyentuh lantai.

Cangkir itu berhenti di udara.

richy terdiam. Matanya membesar.

Ia menghulurkan tanganya, dan tanpa menyentuhnya, cangkir itu kembali naik kemeja.

Apa yang baru saja terjadi...?

Gumamnya.

Hatinya berdebar, ia mencoba eksperiment lain. Ia meraih sebuah buku di rak atau lebih tepatnya, ia hanya menatapnya. Dengan sedikit konsentrasi, buku itu perlahan melayang dan bergerak ke arahnya. Seketika pikiranya mulai berpacu.

" Jika aku bisa mengendalikan gravitasi... Berarti aku bisa menciptakan medan anti gravitasi. Aku bisa membuat objek lebih ringan atau menjadi lebih berat dengan sesuka hati!"

Penasaran, ia memgambil sebuah bola kecil di meja dan mencoba hal yang lebih gila ia mencoba membuat bola itu bergerak tanpa menyentuhnya. Ia memikirkan rumus-rumus yang ia baca Tentang gaya gravitasi newton, lalu mencoba membayangkan medan gravitasi di sekeliling bola itu.

Tiba-tiba, bola itu melayang cepat ke atas, menabrak langit-langit!

Dughh!

Richy terkesiap. Ia baru saja menciptakan gaya tolak gravitasi dengan pikirannya!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.