Solo Leveling: Rebirth of IM Sooho

Chapter 7: Bab 7: Ujian di Dungeon



Bab 7: Ujian di Dungeon

Sooho berdiri di depan gerbang Dungeon peringkat D.

Setelah beberapa minggu berlatih, ia merasa siap untuk tantangan yang lebih besar. Kali ini, ia bergabung dengan tim Hunter peringkat D-C, jauh lebih kuat daripada tim sebelumnya.

Namun, bukan hanya musuh yang lebih kuat—rekannya juga lebih berpengalaman.

"Aku harus membuktikan bahwa aku pantas ada di sini."

Sooho menggenggam gagang pedangnya lebih erat.

Masuk ke Dungeon

Begitu masuk, atmosfer di dalam Dungeon terasa lebih menekan dibanding sebelumnya.

Dindingnya dipenuhi lumut hitam, udara lembab, dan suara gemuruh samar terdengar dari dalam.

"Ini Dungeon tipe Beast," kata pemimpin tim, Han Tae-Suk, seorang Hunter peringkat C. "Monster di sini bergerak cepat dan berburu dalam kelompok. Jangan lengah."

Sooho mengangguk.

"Monster yang cepat? Itu berarti ini kesempatan sempurna untuk menguji kelincahan dan teknikku."

Pertarungan Melawan Dire Wolf

Beberapa menit berjalan, suara geraman terdengar dari kejauhan.

"Bersiap!" seru Tae-Suk.

Dari kegelapan, tiga ekor Dire Wolf melompat keluar!

Monster ini lebih cepat dan lebih cerdas dari Goblin.

Mereka bekerja sama dalam berburu, menggunakan taktik untuk mengepung mangsanya.

Taring mereka bisa dengan mudah merobek daging manusia.

Dua Hunter lain langsung menyerang, menahan dua serigala.

Namun, yang ketiga melompat ke arah Sooho dengan kecepatan tinggi!

"GRAAHH!"

Sooho melompat ke samping, menghindari cakarannya hanya dalam hitungan detik.

Namun, Dire Wolf tidak berhenti—ia langsung berbalik, menyerang dari sisi lain!

"Cepat sekali!"

Sooho menarik pedangnya dengan cepat dan menangkis cakar Dire Wolf, menciptakan percikan api dari gesekan senjata dengan cakar monster.

Monster itu mundur sejenak, lalu mulai mengitari Sooho, mencari celah.

Sooho tetap diam, mengamati.

"Aku sudah belajar dari Hobgoblin. Tidak ada gunanya menyerang sembarangan. Aku harus menunggu saat yang tepat."

Serigala itu akhirnya menerjang lagi—

Dan tepat saat cakarnya hampir menyentuhnya, Sooho melangkah ke samping, lalu menebas lehernya dengan presisi.

SWOOSH!

Dire Wolf jatuh tanpa suara.

"Satu ekor turun."

Namun, Sooho tidak bisa beristirahat. Dari bayangan, lima ekor Dire Wolf lainnya muncul.

Menguji Teknik Bertarung Baru

Tae-Suk bersumpah pelan. "Sial, ada lebih banyak dari yang kami perkirakan!"

Monster-monster itu bergerak dalam formasi, mencoba mengepung mereka.

Tapi Sooho justru tersenyum tipis.

"Kalau mereka bekerja sama, aku juga harus menggunakan strategi."

Sooho mengubah posisinya, bergerak cepat ke sisi yang lebih sempit dari lorong Dungeon.

Dengan begitu, serigala-serigala itu tidak bisa menyerangnya dari semua arah sekaligus.

Saat serigala pertama menerkam, Sooho berjongkok rendah, menghindari serangannya, lalu menebas perutnya dengan gerakan cepat.

Monster itu mengerang kesakitan dan jatuh ke tanah.

Dua lainnya langsung menerjang dari kiri dan kanan—

Namun Sooho melompat ke belakang, membuat kedua monster itu saling bertabrakan!

Tanpa membuang waktu, ia menusukkan pedangnya ke leher salah satunya.

Darah menyembur.

Hanya dalam beberapa menit, tiga ekor Dire Wolf telah mati di tangannya.

Rekan-rekannya menatapnya dengan kaget.

"Anak ini… cepat sekali."

Sooho mengatur napasnya, lalu menatap sisa dua monster yang masih hidup.

Monster-monster itu terlihat ragu. Mereka mulai mundur, menyadari bahwa lawan mereka bukanlah manusia biasa.

Dan dalam beberapa detik—mereka kabur ke dalam kegelapan.

Dungeon kembali sunyi.

Pengakuan dari Rekan Tim

Tae-Suk mendekatinya.

"Aku meremehkanmu, anak baru."

Sooho hanya mengangkat bahu. "Aku hanya bertahan hidup."

Tae-Suk tertawa. "Bertahan hidup? Kau tidak hanya bertahan—kau mendominasi pertarungan."

Rekan-rekan timnya menepuk pundaknya, mengakui kemampuannya.

Sooho menyadari sesuatu:

Ia tidak lagi hanya seorang pemula yang bertarung tanpa arah. Ia sekarang adalah seorang Hunter yang mampu menghadapi bahaya dengan teknik dan strategi.

Namun, ia juga tahu—ini baru awal.

Monster yang lebih kuat masih menunggunya.

Dan untuk menghadapi mereka, ia harus terus berkembang.

"Baiklah," kata Tae-Suk, menatap ke dalam lorong yang gelap. "Dungeon ini belum selesai. Ayo lanjutkan."

Sooho menggenggam pedangnya erat.

Ia melangkah maju, siap menghadapi tantangan berikutnya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.